Pernahkan Anda memiliki sahabat yang akhirnya menjadi kekasih Anda? Seseorang yang tak hanya mengerti tapi juga memahami Anda luar dalam. Tempat dimana Anda bisa mencurahkan berbagai hal sekalipun itu hal tak penting sekalipun.
Awalnya agak aneh mengingat ia adalah sahabat kecil saya yang sama-sama beranjak besar. Seolah rumah kaca, ia tahu apa dan bagaimananya diri saya. kebaikan saya, keburukan saya dan manipulatifnya saya. Lucunya ia tak pernah komplain dengan berbagai hal yang menurut mantan-mantan kekasih saya mengganggu.
Baik saya maupun dia tak ada yang pernah menyangka kalau kami bisa menjadi sepasang kekasih. Hari-hari kami lalui dengan penuh canda dan cela, tapi tak ada niatan untuk memadukan hati kami. Toh ia juga tahu siapa-siapa pria yang sedang dekat dengan ku, yang akhirnya jadi pacarku, atau pria yang mematahkan hatiku.
Keluarga kami satu dengan yang lain sudah saling mengenal, bahkan ia seperti anak lain orangtuaku. Yang tak dilakukannya di rumahku adalah mandi dan tidur.
Bukan tak ada keraguan saat menerimanya, tapi semakin besar keraguan saya semakin besar saya menyukainya. seperti dua mata sisi mata uang yang terus menghantui. Ia pun hanya berkata bahwa orang lain hanya tahu kami sebagai sahabat, tapi toh mereka juga tak tahu bagaimana jalan cerita indah yang akan kami lewati sebagai kekasih. Lagi-lagi kata-katanya cukup membuat bibir saya tak mampu terbuka untuk memberikan perlawanan.
Semoga akhir cerita kami berdua akan berakhir indah seperti akhir persahabatan kami.
0 komentar:
Posting Komentar